Kenampakan Alam di Lingkungan
Setempat
Standar
Kompetensi
1.
Memahami
sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten /
kota dan provinsi
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kenampakan alam
di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta dengan hubunganya dengan
keragaman sosial budaya.
A.
Ciri Kenampakan Alam dan Manfaatnya
Kenampakan alam merupakan bentuk muka bumi. Kenampakan
alam disebut juga istilah bentang alam. Setiap daeram mempunyai daerah dengan
kenampakan alam yang berbeda. Contoh pada gambar diatas Lembang dan plantain
Pangandaran mempunyai perbedaan. Lembang dengan perbukitanya dan sejuk
sedangkan Pangandaran dengan dataran rendahnya cukup panas.
Pada dasarnya kenampakan alam dibagi menjadi 2
bagian yaitu, kenampakan alam wilayah dataran dan kenampakan alam wilayah
perairan.
1.
Kenampakan alam wilayah daratan
Wilayah
daratan adalah bagian dari permukaan bumi yang tidak di genangi air dan
berbentuk padat. Kenampakan alam yang termasuk wilayah daratan sebagai berikut:
a.
Dataran rendah
Dataran rendah adalah tanah yang
keadaannya relatif datar dan luas sampai ketinggian sekitar 200 m dari
permukaan laut. Tanah ini biasanya ditemukan di sekitar pantai, tetapi ada juga
yang terletak di pedalaman. Di Jawa Barat daerah dataran rendah merupakan
daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat beragam.
Sebagian besar penduduk lebih memilih bertempat tinggal di dataran rendah.
Terlebih jika wilayah ini memiliki sumber air yang cukup. Daerah dataran rendah
cocok dijadikan wilayah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan, industri,
dan sentra-sentra bisnis. Lokasi yang datar, menyababkan pengembangan daerah
dapat dilakukan seluas mungkin. Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta
kelengkapan sarana transportasi ini telah mendornong daerah dataran rendah
menjadi pusat ekonomi penduduk. Keanekaragaman aktivitas pendududuk ini
menunjukkan adanya heterogenitas mata pencaharian penduduk. Petani, pedagang,
buruh, dan pegawai kantor adalah beberapa contoh mata pencaharian penduduk
daerah dataran rendah.
b.
Dataran tinggi
Wilayah
Jawa Barat pada daerah dataran tinggi memiliki system pegunungan yang memanjang
dan masih aktif. Relief dataran dengan banyaknya pegunungan dan perbukitan,
menyebabkan Jawa Barat memiliki kesuburan tanah vulkanik, udara yang sejuk, dan
alam yang indah.
Dataran tinggi biasanya dijadikan
sebagai daerah tangkapan air hujan (catchment area). Selain dapat memenuhi
kebutuhan air tanah di wilayah sekitar, daerah tangkapan air hujan dapat
mencegah terjadinya banjir pada daerah bawah. Dataran tinggi yang ditumbuhi
pepohonan besar dengan kondisi hutan yang masih terjagaberfungsi mencegah
erosi, digunakan sebagai suaka margasatwa, cagar alam, atau bahkan tempat
wisata. Namun sayangnya, penebangan liar tanpa memperhatikan upaya penanaman
kembali dan usaha konservasi lahan sering menimbulkan bencana bagi penduduk di
sekitarnya. Pembangunan vila dan pemukiman di daerah pegunungan juga telah
mengurangi area resapan air. Dapat ditebak pada akhirnya dapat menyebabkan
banjir.
c.
Pantai
Pantai
adalah sebuah wilayah yang menjadi batas antara lautandan daratan, bentuk
pantai berbeda-beda sesuai dengan keadaan, proses yang terjadi di wilayah
tersebut, seperti pengangkutan, pengendapan dan pengikisan yang disebabkan oleh
gelombang, arus, angin dan keadaan lingkungan disekitarnya yang berlangsung
secara terus menerus, sehingga membentuk sebuah pantai.
Manfaat pantai sangat banyak,
pantai-pantai pasti memiliki manfaat untuk kehidupan, terutama daerah tropis
pantai yang dapat dimanfaatkan manusia untuk banyak hal, diantaranya : Objek
pariwisata, daerah pertanian pasang surut, areal tambak garam, wilayah perkebunan
kelapa dan pisang, daerah pengembangan industri kerajinan rakyat bercorak khas
daerah pantai, dan lain-lain.
d.
Gunung
Gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya. Sebuah
gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada
kesamaaan, dan penggunaan sering tergantung dari adat lokal. Beberapa pejabat
mendefinisikan gunung dengan puncak lebih dari besaran tertentu; misalnya, Ensiklopedia
Britannica membutuhkan ketinggian
2000 kaki (610 m) agar bisa didefinisikan sebagai gunung. Sebuah gunung
biasanya terbentuk dari gerakan tektonik lempeng, gerakan orogenik atau gerakan
epeirogenik.
e.
Pegunungan
Pegunungan adalah bagian dari
daratan yang bergunung-gunung. Tingginya lebih dari 700 meter di atas permukaan
laut. Daerah pegunungan sering di manfaatkan untuk tempat rekreasi,
peristirahatan, dan pertanian.
2. Kenampakan
alam wilayah perairan
Kenampakan
alam perairan terdiri dari sungai, danau, dan selat. Ketiganya dapat diuraikan
berikut.
a.
Sungai
Sungai – sungai di Indonesia sangat
banyak kususnya di Jawa Barat, sungai di Jawa Barat yang begitu terkenal Sungai
Citarum, Sungai Cikapundung dan masih banyak lagi yang lainnya.
b.
Danau
Danau
di Indonesia begitu bnyak sednagkan untuk di Jawa Barat dan khususnya di daerah
Bandung tidak ada danau.
c.
Selat
Selat ialah laut yang sempit
di antara pulau. Selat menghubungkan satu pulau dengan pulau-pulau lainya.
Untuk daerah Jawa Barat selat tidak ada karena bnetuknya bukan kepulauan.
B.
Hubungan Kenampakan Alam Dengan Hubungan Sosial Budaya
Apakah kalian tahu pekerjaan orang yang tinggal di
lembang dan di daerah pegunungan lainnya? Iya tepat sekali sebagai petani,
karena mereka tinggal di kawasan yang sejuk dan cocok untuk pertanian.
Jika kita amati bahwa kenampakan alam sangat
berpengaruh terhadap pekerjaan seseorang di kawasan tersebut. Di daerah
pegunungan yang sejuk banyak petani karena mereka memanfaatkan lahan yang subur
untuk perkebunan, ladang dan lain sebagainya.
Pekerjaan salah satu bentuk sosial budaya. Selain
berpengaruh terhadap pekerjaan, kenampakan alam juga berpengaruh terhadap
bentuk sosial budaya yang lain. Diantaranya sebagai berikut.
a.
Adat istiadat
Adat
istiadat merupakan kebiasaan warga yang dilakukan masyarakat secara turun -
temurun. Adat istiadat sangat dipengaruhi keadaan alam di mana manusia tinggal.
Petani di pedesaan atau di pegunungan suka membuat seajin sebelum dan sesudah
panen.
b.
Peralatan dan
perlengkapan hidup manusia
Peralatan
dan perlengkapan hidup manusia antara lain pakaian, perumahan, alat-alat rumah
tangga, senjata dan alat transportasi. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
juga dipengaruhi oleh kenampakan alam dimana mereka tinggal. Manusia banyak
memanfaatkan apa yang ada di lingkungannya. Untuk membuat perlengkapan dan
peralatan hidup. Peralatan dan perlengkapan hidup orang yang tinggal di
pegunungan dan di pantai sangat beda sekali.
C. Peristiwa
Alam Yang Mempengaruhi Kehidupan Sosial
Dari gejala – gejala alam yang ada, ada yang bisa di
cegah oleh manusia dan ada juga yang tidak dapat di cegah oleh manusia. Untuk
gejala alam yang dapat di cegah oleh manusia antara lain: banjir, longsor,
kekurangan air bersih dan lain – lain. Sedangkan yang tidak bisa di cegah oleh
manusia adalah gempa bumi, gunung meletus dan lain sebagainya. Kejadian di atas
semuanya dapat mempengaruhi keadaan sosial masyarakat. Untuk lebih jelasnya
kita akan mempelajari gejala – gejala ala mini.
a.
Banjir
Di
Indonesia hamper setiap tahun terjadi banjir, terutama di bandung tepatnya di
Bale Endah. Jika terjadi hujan maka banjir akan segera menghampiri. Banjir
terjadi akibat adanya pendangkalan sungai dan masih bnyak penyebab banjir yang
lainnya. Bencana banjir sangat merusak kehidupan masyarakat. Ini beberapa
akibat yang ditimbulkan banjir.
-
Bangunan dan
harta benda rusak akibat terendam banjir.
-
Penduduk
terpaksa meninggalkan tempatinggalnya dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.
-
Pabrik kantor
terpaksa berhenti bekerja.
-
Jalan dan
jembatan rusak.
-
Timbul berbagai
macam penyakit, seperti penyakit kulit dan penyakit lainnya.
b.
Kekurangan air
bersih
Peristiwa
alam yang mempengaruhi kedalam kehidupan sosial masyarakat antara lain
persedian air yang berkurang. Hal ini dapat mempengaruhi masyarakat
diantaranya:
-
Orang semakin
sulit untuk mendapatkan air bersih.
-
Untuk
mendapatkan air bersih orang harus membeli air dari pedagnag air.
-
Banyak penduduk
yang terserang penyakit karena menggunakan air yang tercemari.
c.
Gempa bumi
Salah
satu peristiwa alam yang bisa terjadi sewaktu – waktu adalah gempa bumi. Gempa
yang disebabkan aktivitas gunung berapi itu disebut gempa vulkanik, sedangkan
untuk gempa bumi yang disebakan oleh gesekan dari gesekan lempengan bumi ini
disebut gempa tektonik. Yang sering terjadi gempa bumi akibat gesekan lempengan
bumi ini terjadi di Sukabumi. Gempa bumi sangat merugikan masyarakat mulai dari
rumah, harta benda, keluarga dan lain – lain.
d.
Gunung meletus
Gunung api yang masih aktif bisa meletus sewaktu – waktu. Ketika meletus, gunung api mengeluarkan magma, batu – batuan, kerikil, dan gas. Magma adalah cairan sangat panas yang ada di perut bumi. Magma yang keluar dari perut bumi di sebut lava. Batu – batu besar yang dimuntahkan gunung berapi terbentuk dari lava yang membeku. Kerikil yang dimuntahkan ketika gunung api meletus disebut lapili. Muntahan gunung api yang paling kecil adalah abu halus. Debu ini melayang – laying di udara membentuk awan panas. Awan panas dapt memusnahkan semua mahluk hidup yang dilewatinya. Gunung api yang terakhir meletus di Jawa Barat gunung Galunggu di Tasikmalaya tahun 1982.
Gunung api yang masih aktif bisa meletus sewaktu – waktu. Ketika meletus, gunung api mengeluarkan magma, batu – batuan, kerikil, dan gas. Magma adalah cairan sangat panas yang ada di perut bumi. Magma yang keluar dari perut bumi di sebut lava. Batu – batu besar yang dimuntahkan gunung berapi terbentuk dari lava yang membeku. Kerikil yang dimuntahkan ketika gunung api meletus disebut lapili. Muntahan gunung api yang paling kecil adalah abu halus. Debu ini melayang – laying di udara membentuk awan panas. Awan panas dapt memusnahkan semua mahluk hidup yang dilewatinya. Gunung api yang terakhir meletus di Jawa Barat gunung Galunggu di Tasikmalaya tahun 1982.